Makalah ilmu gizi dasar
Kata pengantar
Assalamualikum
Wr. Wb
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas
mata kuliah ilmu gizi dasar ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan
semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya Amiin.
Dalam
penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan,
dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu akhirnya semua hambatan dalam penyusunan
makalah ini dapat teratasi.
Makalah
ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan
khususnya mengenai kelebihan dan kekurangan protein bagi tubuh manusia.
Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran khususnya
untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan
makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami
untuk kedepannya.
Penyusun
Kelompok
5
Daftar isi
Halaman
sampul...................................................................................................................1
Kata
pengantar
......................................................................................................................2
Daftar
isi.................................................................................................................................3
Bab
I Pendahuluan
................................................................................................................4
a. Latar belakang
............................................................................................................4
b. Rumusan masalah
......................................................................................................4
c. Tujuan
pembuatan makalah
.....................................................................................4
Bab
II
Pembahasan................................................................................................................5-7
a. Akibat Kekurangan protein .........................................................................................5-6
b. Akibat kelebihan protein ............................................................................................7
c. Tata cara meminimalkan dampaknya
.........................................................................7
d. Unsur atau zat yang diperlukan
manusia....................................................................7
Bab
III Penutup
......................................................................................................................8
a. Kesimpulan
.................................................................................................................8
b. Saran
...........................................................................................................................8
Daftar
pustaka
.......................................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia,
terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, wilayah yang sering
dilanda musim kering (NTB dan NTT). Dimana kondisi masyarakat tersebut banyak
yang kekurangan gizi, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi
kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal
protein.
Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak,
dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan
menimbulkan penyakit, seperti kwashiorkor, marasmus, dan obesitas.
Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah “Dasar-Dasar Ilmu Gizi” ini, penulis mengangkat judul tentang Protein,
karena protein merupakan zat paling penting yang harus ada dalam tubuh manusia.
Tapi masih banyak juga kasus kekurangan energi protein (KEP). Disini penulis
tertarik untuk lebih mendalami tentang protein.
Rumusan masalah
1. Apa
bahaya dan dampak bagi kekurangan dan kelebihan protein?
2. Bagaimana tata cara meminimalkan
dampak bahayanya?
3. Mengapa protein diperlukan manusia?
Tujuan Membuatan Makalah
1. Menjelaskan bahaya serta dampaknaya
bagi kekurangan dan kelebihan protein
2. Memberikan tentang tata cara
meminimalkan dampak bahayanya
3. Menjelaskan tentang pentingnya
protein diperlukan manusia.
Bab II pembahasan
a) Akibat kekurangan protein.
Kekurangan protein
banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni
pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun
(balita). Kekurangan protein juga sering ditemukan secara bersamaan dengan
kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
1. Kwasiorkor
Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr.
Cecily Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana,
Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh
anak pertama, bila anak kedua sedang ditungu kelahirannya.
Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Gejalanya :
- pertumbuhan terhambat.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
- pertumbuhan terhambat.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut,
kaki dan tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum.
Pada kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu
rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan
relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka berat
badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut
tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
- Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
- Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang jelas.
- Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
- Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
- Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
2. Marasmus.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting
merusak. Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama),
karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena
penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis
atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang
terhadap mental dan fisik yangsukar diperbaiki. Marasmus adalah penyakit
kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di
sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.
Gejalanya :
Gejalanya :
- Pertumbuhan terhambat.
- Lemak dibawah kulit berkurang.
- Otot-otot berkurang dan melemah.
- Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
- Muka seperti orang tua (oldman’s face).
- Lemak dibawah kulit berkurang.
- Otot-otot berkurang dan melemah.
- Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
- Muka seperti orang tua (oldman’s face).
Pada
penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar
lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah
dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi
keadaan sekitarnya.
b) Akibat Kelebihan Protein.
Selain
kekurangan protein,Kelebihan Protein secara berlebiha juga tidak menguntungkan
bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat
dapat menyebabkan obesitas.
Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang
berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang
hasil metabolisme protein yang tidak terpakai. Malah kalo kadar protein terlalu
tinggi bisa-bisa kalsium keluar dari tubuh. Ini kan bisa jadi penyebab
osteoporosis. Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan
protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan
jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan
pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal
asidosis.
Tata
cara meminimalkan dampaknya
Bagi seseorang yang telah dewasa, penyakit kekurangan
protein bisa ditanggulangi dengan mengkonsumsi protein secara cukup dan rutin.Sedangkan
bagi balita, penyakit kekurangan protein bisa dicegah dengan menunda masa
penyapihan yang premature, dengan tetap memberikan air susu ibu yang eksklusi,
memberikan makanan pendamping bagi bayi yang mencukupi kebutuhan proteinnya,
serta melakukan kesehatan secara berkala. Selain itu tata cara untuk
menanggulangi kekurangan atau kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya
penanggulangan sebagai berikut :
- pemantauan status gizi (PSG)
masyarakat.
- Pemberian makanan tambahan (PMT).
- Pemantauan garam beryodium.
- Pemberian kapsul vit. A
- Pemberian tablet Fe.
- Pengumpulan data KADARZI.
- Pemberian makanan tambahan (PMT).
- Pemantauan garam beryodium.
- Pemberian kapsul vit. A
- Pemberian tablet Fe.
- Pengumpulan data KADARZI.
Mengapa
unsur/ zat tersebut diperlukan manusia
Sekitar 15-20% dalam tubuh kita mengandung protein.
Komposisi protein dalam tubuh adalah seperti otot yang berisi sekitar 1 / 3
protein, tulang 1 / 5 bagian dan kulit terdiri dari 1 / 10 bagian. Bagian
protein lainnya adalah protein dalam jaringan tubuh dan cairan lainnya. Bahkan
darah manusia pun mengandung banyak protein. Selain itu, molekul hemoglobin tidak
lain adalah protein.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
protein sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein
merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak
cukup asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehat, jauh dari gizi kurang dan
tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar.
Dengan adanya protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi
yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak
boleh kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan atau
kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor,
marasmus, dan obesitas.
Saran
1. Diharapkan kepada seluruh
masyarakat untuk dapat memenuhi asupan protein, agar dapat tumbuh dengn sehat.
2. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak, terutama
asupan proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.
Comments
Post a Comment