makalah Sarana dan Prasarana Bola Voli

Sarana dan Prasarana Bola Voli

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM PENGEMBANGAN BOLA VOLY
Tugas ini sebagai Tugas Akhir
Mata kuliah Sarana dan Prasarana Penjas oleh Bpk. Drs. Roesdiyanto
Oleh:
Putri Norma Yurissa
107161410207



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Mei 2008

KATA PENGANTAR
Marilah bersama-sama kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar. Makalah yang berjudul ” PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM PENGEMBANGAN BOLA VOLY” ini lebih memfokuskan untuk permainan bola volly, taktik, peraturan serta pengembangannya.
Buku ini disusun guna sebagai panduan untuk mengembangkan permainan bola voli terutama di kalangan siswa. Selain itu juga dapat digunakan untuk menambah wawasan sekilas mengenai bola voli. Dalam buku ini dikupas ringkas mengenai informasi sekitar bola voli dan perkembagannya.
Akhirnya tak lupa saya ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang ikut serta membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik sangat saya harapkan sebagai usaha untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Malang, 31 Mei 2008
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan iv
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan 1
2.1 Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani 1
2.2 Perkembangan sarana dan prasarana pendidikan jasmani 1
Kendala dalam pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan jasmani 3
Cara mengatasi kendala-kendala tersebut4
Peraturan dalam permainan volly 5
Variasi dalam permainan bola voly 11
Kesimpulan 15
Daftar rujukan 16









BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kamus pendidikan pendidikan jasmani adalah pendidikan manusia sebagai keseluruhan psikosomatis yang berpangkal pada jasad, yang dilakukan tidak semata untuk mencapai suatu prestasi terutama dilakukan di sekolah terdiri atas latihan-latihan tanpa alat dan dengan alat di dalam ruangan dan dilapangan terbuka. Pendidikan jasmani senantiasa mengalami perkembangan darimasa ke masa, akan tetapi dasar dari pendidikan jasmani masih tetap sama. Jasmani dalam konteks pendidikan jasmani, hanya sebagai sarana, media atau wahana untuk mencapai tujuan seperti tujuan pendidikan pada umumnya.
Program pemassalan olahraga dan peningkatan kesegaran jasmani dimaksudkan sebagai salah satu kegiatan dalam peningkatan kesegaran jasmani dalam rangka meningkatkan kualitas fisik yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi belajar, prestasi olahraga dan produktivitas kerja, dengan olahraga yang bersifat mudah, murah, menarik bermanfaat dan massal. Usaha menjadikan pendidikan jasmani sebagai tujuan pendidikan sangatlah tepat guna pelaksanaanya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini kususnya bila kita melihat tentang pengadaan sarana dan prasarana yang masih kurang sesuai untuk pendidikan disekolah-sekolah. Inilah yang menjadi tantangan bagi kita sebagai calon-calon pendidik di bidang olahraga. Dengan adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai, pendidikan jasmani harus tetap dapat berjalan sebagai penunjang pendidikan.
Tujuan pendidikan jasmani:Penyempurnaan/penyesuaian kurikulum 1994 (suplemen GBPP) SLTP/Mts 1999 tujuan penjas di SLTP adalah membantu siswa untuk meningkatkan derajat kesegaran jasmani, ketrampilan gerak dasar dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, dan pematangan sikap mental yang diimplementasikan dalam berbagai aktivitas jamani agar dapat mencapai pertumbuhan jasmani, khususnya tinggi dan berat badan ideal, secara harmonis dan perkembangan jasmani yang memiliki ketahanan yang memadai; meningkatkan sikap perilaku yang positif seperti disiplin, kejujuran, kerjasama, menghargai orang lain, berjiwa kompetitif/bersaing yang sehat, patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku; menyenangi aktivitas jasmani dan olahraga yang dapat dipakai untuk pengisian waktu luang dan kebiasaan hidup sehat; meningkatkan kesegaran jasmani keterampilan dasar dalam berbagai cabang olahraga dan kesehatan baik; menerti manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan guna tercapainya kemampuan kehidupan yang seimbang.
Sehingga pembinaan pendidikan jasmani harus mrnjadi prioritas utma terutama bagi kita calon-calon pendidik, sebagai suatu usaha terpadu pengembangan penjas dalam lingkungan sekolah.Salah satu cara yang dapat kita tempuh yaitu dengan pengembangan awal dalam permainan bola voli ini.
1.2 Rumusan masalah
  • Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani?
  • Bagaimanakah perkembangan pendidikan jasmani?
  • Apa sajakah kendala-kendala dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani?
  • Bagaimana menangani permasalahan tersebut?
  • Sebutkan peraturan dalam bermain volly?
  • Buatlah variasi dalam bermain volly!
Tujuan
  • Mengetahui pengertian dari sarana dan prasarana kesehatan dan kebugaran jasmani disekolah.
  • Mengetahui perkembangan kesehatan dan kebugaran jasmani.
  • Mengetahui kendala-kendala dalam pengadaan sarana dan prasarana dibidang kesehatan dan kebugaran jasmani di lingkungan sekolah.
  • Mengetahui cara menangai masalah-masalah tersebut.
  • Mengetahui peraturan dalam bermain volly.
  • Mengetahui variasi dalam permainan volly.
BAB II
PEMBAHASAN
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Prasarana adalah segala yang merupakan penunjang utama atas terselenggaranya suatu proses. Sarana merupakan hal yang sangat mudah untuk dipenuhi dalam pengadaannya dibandingkan dengan prasarana sebab biasanya sarana dapat didapatkan/ diperoleh dengan membeli ditoko-toko olahraga yang saat ini sudah banyak tersebar. Sedangkan prasarana harus disusun dan dibangun sendiri dimana pembangunnan tersebut harus mempertimbangkan dan merencanakan beberapa hal dengan matang agar prasarana tersebut dapat bermanfaat dengan baik
Sarana dan prasarana perkembangan pendidikan jasmani disekolah berarti segala alat dan tempat yang dibutuhkan sebagai upaya untuk meningkatkan perkembangan pendidikan jasmani seluruh warga sekolah. Sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk mendidik sikap, perilaku, dan cara berpikir siswa melainkan juga sebagai tempat untuk mendidik jasmani siswa.
Dengan demikian tujuan dari penyediaan sarana dan prasarana dibidang pendidikan jasmani yaitu untuk menciptakan peserta didik yang sehat jasmani sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan baik.
pendidikan jasmani diantaranya:
– nash sebagai sebuaj aspek dari proses pendidikan keseluruhan yang menggunakan dorongan aktifitas fisik untuk mengembangkan fitness organik, control neuro muscular kekuatan intelektual dan kontrol emosi.
– harsono suatu pendidikan yang menggunakan fisik sebagai alat untuk mencapai tujuamn pendidikan atau pendidikan melalui aktifitas jasmani.
– Valtmer dan esslinger fase pendidikan yang mengambil bagian melalui aktivitas jasmani.
– Para pakar penjas Indonesia (1999) merupakan proses interaksi antara peserta didik dan lingkungan melalui aktivitas jasmani yang disusun secara sistematika untuk menuju tercapainya manusia Indonesia seutuhnya.
Sedangkan prinsip-prinsip pendidikan jasmani sebagai berikut:
1. pendidikan jasmani merupakan gambaran dari Negara, merupakan pokok dari kebudayaan bangsa, dan tidak bertentangan dengan usaha-usaha pencapaian hidup suatu bangsa .
2. pelaksanaan pendidikan jasmani diharaplan senantiasa mengakui pengetahuan dan membuktikan fakta-fakta tentang manusia sebagai suatu organisme.
3. dalam pelaksanaan pendidikan jasmani terdapat tujuan, dasar,penilaian, serta criteria untuk mengukur manfaat pelaksanaan bagi kebaikan individual.
4. dalam pendidikan jasmani terdapat potensi besar untuk belajar menanamkan pantulan pikiran dan kecerdikan memilih .
5. dalam mengajar penilaian pada bidang moral-etik, harus direncanakan dam mempunyai kepastian jelas bagi ketrampilan tersebut.
6. pendidikan jasmani lebih banyak ilmu pengetahuan sosialny adaripada pengetahuan biologi, sebab hasilnya dapat diukur dalam hubungan antara individu dalam tingkah lakunya di kelompok.
7. kegiatan dan metode yang melahirkan tujuan yang memancarkan kesadaran lebih mementingkan lahiriah dan lebih disenangi daripada bakat individual yang mementingkan diri sendiri.
8. pendidikan jasmani jauh dari unsure-unsurmengasingkan diri.
9. pendidikan jasmani sebagai salah satu profesi yang berdiri kuat di atas kaki sendiri berdasar/berlandaskan ilmu pengetahuan, dalam praktek di lapangan semestinya bekerjasama dengan profesi atau bidang lain untuk tujuan kebaikan manusia.
10. dalam pendidikan jasmani yang terutama diinginkan adalah kualitas kepemimpinan yang tinggi.
Banyak orang beranggapan bahwa olahraga adalah pelajaran yang sepele karena pendidikan jasmani hanya mengandalkan lutut saja. Anggapan yang seperti inilah yang membuat pendidikan jasmani selalu dianak tirikan. Padahal tidak demikian, bila kita mau melihat lebih dalam lagi. Pendidikan jasmani juga memiliki peran untuk menyampaikan tujuan dari pendidikan tersebut sebagai contoh melalui pendidikan jasmani dapat dilatih kedisiplinan dan juga kerjasama pada siswa.
Salah satu visi dan misi dari pendidikan nasional adalah menciptakan peserta didik yang sehat dan juga kuat. Tetapi pada kenyataan dilapangan tidaklah sesuai dengan visi dan misi yang dibuat oleh pemerintah tersebut, karena perhatian pemerintah untuk pendidikan jasmani kurang diperhatikan. Kurangnya perhatian pemerintah pada pendidikan jasmani dapat kita lihat pada penyediaan sarana dan prasarana untuk pendidikan jasmani disekolah-sekolah yang sangatlah minim.
Dipedesaan penyediaan terhadap prasarana kebugaran jasmani tidaklah menjadi permasalahan yang berarti, hal ini terjadi karena penyediaan lahan yang ada disekolah-sekolah desa untuk kegiatan jasmani sangatlah cukup. Tetapi disini yang menjadi masalah mengenai penyediaan sarana yang dibutuhkan dalam kegiatan jasmani tersebut.
Sebaliknya dikota kurang memiliki lahan yang cukup untuk melakukan kegiatan jasmani tersebut. Sehingga sering kita jumpai pada sekolah sekolah yang ada dikota adanya sebuah lapangan yang multi fungsi yaitu adanya sebuah lapangan yang digunakan untuk berbagai jenis kegiatan olahraga. Tetapi pada sekolah-sekolah yang ada dikota memiliki saran yang lebih lengkap.
Bila kita melihat kriteria yang telah ditetapkan oleh badan pengurus olahraga yang mana disetiap orang dihitung minimal tiga meter persegi tentulah sekolah yang ada didesa lebih baik dibandingkan sekolah-sekolah yang ada dikota mengenai prasarana yang ada tetapi karena kurang tersedianya sarana yang mencukupi tentunya ini akan menjadi sama saja bila dibandingkan dengan sekolah yang ada dikota
Kendala-kendala dibidang pendidikan jasmani.
Untuk memajukan perkembangan pendidikan jasmani tentulah tidak berjalan dengan mudah, sebab banyak masalah yang harus dihadapi. Berikut merupakan beberapa kendala dalam usaha meningkatkan perkembangan pendidikan jasmani yang ada disekolah-sekolah.
v Kebutuhan jasmani yang selalu dinomor duakan
Sekolah yang selalu mementingkan pendidikan lain selain pendidikan jasmani tentunya juga berdampak pada pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jasamani. Sekolah akan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk kebugaran jasmani setelah kebutuhan pendidikan yang lain dipenuhi.
v Sempitnya lahan sekolah.
Permasalahan ini terutama terjadi pada sekolah-sekolah yang ada dikota. Sehingga pihak sekolah beranggapan dengan lahan yang sempit, tidaklah mungkin mengoptimalkan pengadaan sarana dan prasarana untuk kegiatan kebugaran jasmani.
v Minimnya sarana yang ada disekolah
Didesa meskipun memiliki lahan yang luas tetapi dalam hal pengadaan sarana yang dibutuhkan untuk kegiatan kebugaran jasmani mereka mengalami banyak persoalan.
v Minat dan bakat siswa yang ada disekolah tersebut terhadap kebugaran jasmani.
Antusias siswa yang besar dalam kegiatan jasmani akan mendapatkan perhatian dari pihak sekolah. Apalagi bila disekolah tersebut memiliki banyak siswa yang berprestasi dibidang olahraga.
Penyelesaian untuk masalah-masalah mengenai pendidikan jasmani yang ada disekolah yaitu sebagai berikut:
  • Pengadaan dana sebagai upaya untuk pengembangan sarana prasarana pendidikan jasmani merupakan permasalahan yang sangat sulit apalagi bila sekolah tersebut masih dalam tahap pembangunan. Disini yang dibutuhkan adalah sebuah pengertian dari pihak pengelola dana tersebut supaya mau mengadakan dana untuk bidang kesegaran jasmani tersebut.
  • Untuk mengatasi lahan sekolah yang sempit dapat dilakukan pembangunan gedung olahraga yang bertingkat, sehingga lahan untuk kegiatan kesegaran jasmani dapat diperluas tanpa harus membutuhkan lahan yang terlalu luas. Selain itu juga dengan cara pengadaan sebuth lapangan yang multi fungsi.
  • Minimnya sarana yang ada bukanlah masalah yang sepele meskipun dalam pembelajaran pendidikan jasmani masalah ini dapat disiasati. Guru penjas selaku pihak yang berhubungan dengan masalah ini hendaknya beliau harus lebih giat lagi berusaha untuk pengadaan sarana tersebut, misalnya meminta bantuan pada pihak sekolah atau sponsor-sponsor produk olah raga.
  • Disini antusias dan tanggapan siswa terhadap olahraga bila sangat besar tentunya ini akan mendapatkan respon yang positif dari pihak sekolah mengenai pengadaan sarana dan prasarana penjas. Sehingga disini mereka harus memberikan sebuah prestasi, agar pihak sekolah lebih memperhatikan kegiatan jasmani.
Peraturan Cabang Bola Voli
PETRO CUP 2007
  1. 1. Peraturan Umum Pertandingan
Peraturan pertandingan yang digunakan adalah peraturan permainan bola voli sistem internasional yang sedang berlaku dan disahkan oleh PP PBVSI dengan semua perubahannya dan Wasit yang bertugas pada Petrocup Volley adalah wasit yang mempunyai lisensi PBVSI yang masih berlaku.
  1. 2. Peraturan Khusus
  • Waktu pelaksanaan : 04, 05, 11 & 12 Agustus 2007
  • Tempat pelaksanaan : GOR Bola Voli Senayan (GOR PLN)

  1. 3. Peserta Pertandingan
  • Turnamen akan dibatasi hanya untuk 10 (sepuluh) tim putra pendaftar pertama.
  • Peserta/anggota tim PC 2007 adalah pegawai tetap dan maksimal 40% pegawai kontrak/rekanan yang telah bekerja selama minimal 6 (enam) bulan (dibuktikan dengan surat pengantar dari bagian SDM/HRD BPMIGAS/KKKS Dan Fotocopy ID).
  • Tiap tim beranggotakan max. 12 (dua belas) orang peserta dan min. 6 (enam).
  • Untuk Pertamina, peserta harus berasal dari Pertamina EP saja (dibuktikan dengan surat pengantar dari bagian SDM Pertamina).
  • Official pendamping regu maksimal 2 (dua) orang terdiri dari pelatih dan assisten pelatih.
  • Pemain yang sudah mewakili satu Kontraktor KKS dalam pertandingan tidak diperkenankan lagi untuk bermain pada Kontraktor KKS lain.
  • Keabsahan seorang pemain untuk ikut dalam pertandingan Petro Cup 2007 diputuskan oleh panitia.

  1. 4. Jadwal Pertandingan
Alokasi waktu pertandingan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, Minggu
  • 08.00 – 09.00
  • 09.15 – 10.15
  • 10.30 – 11.30
  • 14.00 –


  1. 5. Bola
  • Bola untuk pertandingan akan disiapkan oleh panitia.
  • Bola untuk pemanasan regu mempergunakan bola sendiri dan bukan bola untuk pertandingan.

  1. 6. Pakaian
Peserta diwajibkan memakai celana pendek/training dan kaos tangan pendek/panjang yang seragam dan bersih yang bernomor punggung dan dada (letak nomor berada di tengah badan), dengan ketentuan kaidah kesopanan dalam berpakaian.

  1. 7. Sistem Pertandingan

Sistem pertandingan yang digunakan adalah sebagai berikut :
  • Turnamen terdiri atas putra di mana masing-masing terdiri atas 10 regu serta dibagi menjadi 2 pool
  • Pertandingan tidak menggunakan Libero
  • Pada babak pertama setiap pool bertanding menggunakan sistem setengah kompetisi di mana pemenang pertandingan adalah yang memenangkan 2 set terlebih dahulu (two winning set)
  • Babak kedua/semifinal hingga babak final menggunakan sistem gugur di mana pesertanya merupakan juara dan runner-up dari masing-masing pool.

  1. 8. Penentuan rangking dalam pool

  • Penentuan rangking dalam setiap pool ditentukan oleh :
Hasil Nilai
Menang 1
Kalah 0
Walk Out 0

  • Paling banyak jumlah set kemenangan setelah dikurangi dengan jumlah set kekalahan .
  • Paling banyak jumlah point kemenangan setelah dikurangi dengan jumlah point kekalahan.
  • Menang dalam pertandingan antara regu yang bersangkutan


  1. 9. Mulainya pertandingan

  • Semua regu yang akan bertanding harus sudah siap berada dilapangan 30 menit sebelum waktu pertandingan yang telah ditentukan.
  • Bila waktu yang telah ditentukan (dalam jadwal) telah tiba dan semua sarana serta regu-regu yang akan bertanding telah siap, maka pertandingan harus segera di mulai atas persetujuan kedua regu yang akan bertanding.
  • Bila waktu yang telah ditentukan telah tiba, tetapi sarana pertandingan belum siap (masih digunakan oleh tim yang sedang bertanding), regu-regu yang bersangkutan harus menunggu. Pada saat sarana dan fasilitas sudah siap, pertandingan harus segera dilaksanakan.

  1. 10. Walk out

Setiap regu dapat dinyatakan kalah (WO) apabila :

  • Datang terlambat lebih dari 20 menit dari waktu yang telah ditentukan dalam jadwal pertandingan.
  • Regu yang menolak untuk bertanding sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
  • Menggunakan kostum (celana dan kaos ) yang tidak berseragam atau yang tidak sesuai dengan peraturan permainan/ pertandingan.
  • Regu yang datang terlambat dan terbukti bukan kesalahan sendiri tidak dikenakan WO.
  1. 11. Etika , Sanksi Dan Protes

  • Seluruh pemain diharuskan menjunjung tinggi sportivitas.
  • Seluruh pemain diharuskan menjaga tingkah laku sesuai dengan norma-norma kesopanan
  • Bagi pemain atau offcial yang memulai, memancing atau memprovokasi lawan sehingga menyebabkan terjadinya suatu keributan dan perkelahian, atau terlibat secara langsung dalam suatu keributan atau perkelahian, baik antar pemain maupun antar tim peserta secara keseluruhan dengan alasan apapun, maka panitia akan memberikan sanksi keras kepada pemain atau tim peserta yang dimaksud berupa sanksi tidak boleh bermain atau diskualifikasi.
  • Sanksi yang diberlakukan di atas diputuskan oleh Panitial Pelaksana petrocup VOLLEY dengan koordinasi Panitia Pusat Petrocup dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi.
  • Bila pada saat turnamen berlangsung, terbukti bahwa ada pemain yang bukan karyawan yang sah untuk bermain, maka tim yang bersangkutan akan di kenakan sanksi berupa :
Semua pertandingan yang sudah dimenangkan oleh Tim tsb akan dinyatakan kalah.
  • Pada dasarnya protes tidak dibenarkan.
  • Dalam keadaan terpaksa setiap regu dapat mengajukan protes kepada pemimpin pertandingan mengenai suatu pertandingan yang dilakukan karena bertentangan dengan peraturan pertandingan / permainan.
  • Protes harus diajukan secara tertulis oleh kapten regu yang bersangkutan
  • Diterima atau tidaknya suatu protes yang diajukan akan disampaikan secara lisan maupun tertulis oleh wasit melalui ketua pertandingan kepada kapten regu yang mengajukan.

  1. 12. Lain-lain

  • Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum di muka akan mengakibatkan diskualifikasi.
  • Penelitian ulang mengenai persyaratan atlet akan dilaksanakan setiap mulai pertandingan oleh panitia.
  • Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan dan ketentuan ini, akan diatur kemudian dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Jakarta, 31 Juli 2007
Panitia Voli PC 2007




























100

keterangan
1 Right back : belakang kanan
2 Center back : belakang tengah
3 Left back : belakang kiri
4 Right front : depan kanan
5 Center front : depan tengah
6Left Front : depan kiri
7 Serving area : daerah untuk serve
8 Net line : batas jaring
9 Center line : garis tengah
10 Side line : garis samping
11 End line : garis ujung
12 Spiking line : garis spiking






Variasi Didalam Permainan Volley
Volly ditempat
Peserta: 10-30 0rang. Dibagi rata menjadi 2 tim
Lapangan: ukuran lapangan disesuaikan dengan jumlah peserta
Alat: Untuk net menggunakan seutas tali atau kawat dengan 2 buah tiang( bisa terbuat dari bambu atau besi) bola yang digunakan bola voly atau menggunakan bola plastik.
Peraturan:
Saat memukul bola tidak boleh berpindah tempat kecuali yang melakukan servis.
Cara memukul bola bebas asalkan tidak menangkap bola.
Setiap kelompok maksimal memainkan bola dalam 5 kali pukulan.
Setelah berhasil mendapatkan poin pemain harus melakukan perpindahan tempat atau rotasi (untuk kelmpok yang mendapatkan poin)
Cara permainan:
Pertama untuk memulai pertandingan dilakukan servis. Kemudian tim yang menerima bola tidak boleh berpindah tempat saat memukul bola. Kemudian setelah 5x boleh kurang tim tersebut memukul bola, bola harus segera dipukul ketim lawan. Permainan berhenti bila bola keluar lapangan, bola menyentuh tanah, seorang memukul bola lebih dari satu kali secara berurutan, dan tim memukul bola lebih dari 5x.
Poin:
Tim mendapatkan poin bila
v Tidak bisa melakukan servis dengan baik.
v Seorang memukul bola lebih dari 1x secara berurutan
v Saat memukul bola berpindah tempat
v Mengeluarkan bola dari lapangan.
v Memukul bola lebih dari 5x
v Tidak dapat mengembalikan bola dengan baik
Catatan poin berjumlah satu, game berakhir bila salah satu tim sudah mencapain poin 15.















































pemain
Bola pantul
Peserta :10-20 0rang. Dibagi rata menjadi 2 tim
Lapangan: lapangan yang digunakan lapangan bola volly
Peralatan: Net volly dan bola volly atau bola plastik
Peraturan:
Peraturannya sama dengan peraturan bola volly yang sesungguhnya hanya saja bola harus memantul ketanah terlebih dahulu saat melakukan pukulan ketika bola datang dari tim lawan.
Cara permainan untuk memulai permainan harus dilakukan servis terlebih dahulu. Bola servis tidak boleh langsung dipukul bola harus memantul ketanah terlebih dahulu baru bola boleh untuk dipukul. Maksimal satu tim memainkan bola sebanyak 3 x. Setelah itu bola harus segera dikembalikan ketim lawan. Demikian seterusnya sampai bola mati. Bola mati bila: bola keluar lapangan, bola memantul ditanah senyak 2x atau lebih, tim lawan tidak berhasil mengembalikan bola dengan baik, satu tim memukul bola lebih dari 3x. Seusai pindah bola pemain harus berpindah tempat. Dan yang melakukan servis adalah pemain yang paling depan samping kiri
Poin:
v Tim tidak dapat melakukan servis dengan baik
v Bola tidak dapat dikembalikan dengan baik
v Bola memantul ditanah 2x.
v Tim memukul bola lebih dari 3x
v Seorang pemain dari salah satu tim memukul bola sebanyak 2 x secara berturut-turut
v Bola keluar lapangan. Game 15




















pemain
Bola tangkap
Pemain: 10-16 orang. Dibagi rata menjadi 2tim
Lapangan: Disesuaikan dengan jumlah peserta.
Peralatan: seutas tali yang akan digunakan untuk net dan dua buah tiang. Bola yang digunakan bisa bola voly atau plastik
Peraturan :
Bola sebelum dikembalikan harus ditangkap terlebih dahulu, kemudian orang kedua baru boleh memukul bola kearah tim lawan. Saat menerima bola pemain boleh berpidah tempat tetapi saat memukul bola pemain tidak boleh berpindah tempat. Tiap tim hanya berkesempatan untuk menangkap bola dan langsung melakukan pukulan kearah tim lawan. Atau dengan kata lain tiap tim hanya melakukan 2x sentuhan terhadap bola. Perputaran rotasi pemainan dilakukan kearah belakang. Yang melakukan srvis adalah yang paling belakang kanan.
Cara permainan:
Pemain melukan servis untuk mengawali permainan, servis boleh dilakukan dimana saja asalkan di daerah tim itu sendiri. Bola servis harus ditangkap dulu kemudian langsung dioperkan keteman dan langsung dipukul kearah lawan. Kemudian tim lawan juga melakukan hal yang sama. Demikian seterusnya sampai bola mati. Bola mati bila bola keluar lapangan, bola jatuh ketanah, bola langsung dipukul tanpa harus ditangkap terlebih dahulu.
Poin
v Servis yang tidak sampai/ tidak melewati atas net.
v Bola keluar lapangan.
v Bola jatuh ketanah.
v Bola langsung dipukul tanpa harus ditangkap terlebih dahulu.
v Pemain berpindah tempat saat memukul bola.


















pemain








KESIMPULAN
Sarana dan prasarana pendidikan jasmani adalah segala tempat dan alat yang dibutuhkan sebagai pendukung berjalannya proses belajar pendidikan jasmani.Sarana dan prasarana perkembangan pendidikan jasmani disekolah berarti segala alat dan tempat yang dibutuhkan sebagai upaya untuk meningkatkan perkembangan pendidikan jasmani seluruh warga sekolah. Mengenai perkembangan pendidikan jasmani saat ini sudah cukup bagus. Untuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani tentulah bukan merupakan hal yang mudah ada banyak hal yang menjadi permasalahan yaitu diantaranya:
v Kebutuhan jasmani yang selalu dinomor duakan
v Sempitnya lahan sekolah.
v Minat dan bakat siswa yang ada disekolah tersebut terhadap kebugaran jasmani.
v Minimnya sarana yang ada disekolah
Dan dari permasalahan diatas kita dapat mengatasinya dengan jalan:
  • Pengadaan dana sebagai upaya untuk pengembangan sarana prasarana pendidikan jasmani merupakan permasalahan yang sangat sulit apalagi bila sekolah tersebut masih dalam tahap pembangunan. Disini yang dibutuhkan adalah sebuah pengertian dari pihak pengelola dana tersebut supaya mau mengadakan dana untuk bidang kesegaran jasmani tersebut.
  • Untuk mengatasi lahan sekolah yang sempit dapat dilakukan pembangunan gedung olahraga yang bertingkat, sehingga lahan untuk kegiatan kesegaran jasmani dapat diperluas tanpa harus membutuhkan lahan yang terlalu luas. Selain itu juga dengan cara pengadaan sebuth lapangan yang multi fungsi.
  • Minimnya sarana yang ada bukanlah masalah yang sepele meskipun dalam pembelajaran pendidikan jasmani masalah ini dapat disiasati. Guru penjas selaku pihak yang berhubungan dengan masalah ini hendaknya beliau harus lebih giat lagi berusaha untuk pengadaan sarana tersebut, misalnya meminta bantuan pada pihak sekolah atau sponsor-sponsor produk olah raga.
  • Disini antusias dan tanggapan siswa terhadap olahraga bila sangat besar tentunya ini akan mendapatkan respon yang positif dari pihak sekolah mengenai pengadaan sarana dan prasarana penjas. Sehingga disini mereka harus memberikan sebuah prestasi, agar pihak sekolah lebih memperhatikan kegiatan jasmani.
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang biasanya di no 2 kan inilah yang menjadi tantangan bagi guru pendidikan jasmani, agar proses pendidikan jasmani dapat terus berjalan. Dan salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan suatu variasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Dan berikut merupakan varisi dalam permainan bola volly: Volly ditempat, Bola pantul, Bola tangkap
Daftar rujukan
Harsuki H.Perkembangan Olahraga Terkini.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.
http://www.SekolahSehat.co.id
http://www.Perkembangan Pendidikan Jasmani.co.id

Comments